Senin, 19 Januari 2009

ada penemuan lagi lho...!

wah kayaknya blora emang penuh misteri sejarah yang menarik buat dijadiin studi. kemarin tanggal 8 januari ditemukan lagi lho fosil. kalo pengen tau, liat aja di http://www.kompas.com/read/xml/2009/01/08/07122374/fosil.gading.gajah.purba.ditemukan.di.blora#posting
cu later...

Apakah anda berani berpikir beda?

hualoo....... anak2 blora di manapun berada.
gara2 ada poyek prestisius yang tentang eksistensi blora dulu hingga kini, kami punya ulasan menarik.
Apakah anda berani berpikir beda?

Blora, kota kelahiran kita tercinta, tentunya memilki nilai tersendiri bagi penduduknya. Seberapa pentingkah Blora bagi anda?
Dalam satu situs internet disebutkan bahwa masyarakat Blora justru tidak begitu bangga akan daerahnya. Bagi mereka, Blora bukan suatu kota penting yang dapat “dibanggakan” selain hutan jati dan minyak bumi. Padahal hutan sudah lama habis dan minyak bumi belum dikelola secara optimal. Selain itu, Blora merupakan daerah terpencil yang tidak ramai karena akses ke Blora berupa jalur mati. Wisata di Blora pun tidak menonjol, tidak seperti daerah lain yang memiliki obyek wisata terkenal, misalnya Yogyakarta, Jepara, Magelang, Cilacap, dan lain-lain.
Fenomena di atas dapat menjadi sangat berbeda jika anda mau berpikir dari sudut pandang lain.
Sudahkah anda membaca sejarah kota Blora sejak jaman kerajaan hingga sekarang? Bila anda melihat milis Depdagri kabupaten Blora memang bukan wilayah yang sangat penting. Namun, simak penuturan beberapa orang mengenai eksistensi Blora.
Candra, mahasiswa ekonomi ini menyatakan bahwa Blora berada di posisi yang strategis karena berada di perbatasan propinsi, jika dikelola dengan baik bukan tidak mungkin suatu saat tidak akan kalah pamor dengan jalur pantura, apalagi bila blok Cepu sudah berjalan.
Selain itu, Candra berpendapat adanya minyak bumi di Blora merupakan suatu tanda adanya peradaban jutaan tahun yang lalu, entah itu peradaban manusia atau binatang. Mengenai seberapa pentingkah Blora pada jaman kerajaan, masih menurut Candra, tidak mungkin Raja Pajang jauh-jauh mengirimkan pasukan ke Blora untuk mempertahankan wilayah Blora jika Blora adalah daerah yang diabaikan.
Di lain waktu, ada mahasiswa yang bertanya, kenapa Joko Linglung bisa sampai Kuwu ketika berjalan pulang setelah mengalahkan buaya putih di pantai selatan? Bukankah Kuwu berada di utara? Mungkinkah Medang Kamolan yang sampai sekarang belum diketahui keberadaannya berada di daerah utara?
Mendasarkan teori menurut legenda dan analisa pribadi memang tidak atau lebih tepatnya belum dapat dipertanggungjawabkan. Diperlukan penelitian lebih lanjut. Tetapi, yang perlu diingat, berpikir secara kritis dan mampu merealisasikannya, tanpa diduga kadang bisa menimbulkan perubahan yang sangat besar.
Kebanyakan dari masyarakat Blora tidak memiliki kepercayaan diri terhadap potensi yang dimiliki.kecenderungan untuk hidup ala kadarnya sudah berurat akar sejak dulu.
Suatu hari ketika penulis memperkenalkan diri dalam suatu forum, ada orang dari daerah lain berkata, “Wah, anda dari Blora? Saya punya beberapa teman dari sana. Orang Blora itu pintar dan optimis dalam membuat perubahan.”
Kalimat yang keluar dari orang tersebut bukan isapan jempol untuk membangkitkan semangat anda, melainkan kejadian nyata pada tahun 2006.
Bayangkan begitu besar penghargaan orang lain terhadap kita. Ironis karena kita belum mampu menghargai diri sendiri.
Lain pula pendapat Ninik, mahasiswa kebidanan ini menyayangkan potensi Blora yang terkubur karena gaya hidup masyarakatnya yang menyukai hasil instan. Rutinitas bukanlah suatu hal yang membosankan. Dibutuhkan gebrakan pola kehidupan bila kita ingin berubah. Tentu saja dimulai dari diri kita sendiri.
Sekarang ada dua pertanyaan yang harus anda jawab. Pertama, masihkah anda berpikir Blora bukan daerah penting yang tidak memiliki potensi?
Kedua, jika memang Blora tidak penting bagi siapapun, apakah anda akan membuat selamanya Blora menjadi daerah tidak penting? Semoga bermanfaat. By nov.

tentang Blora

Kabupaten Blora, adalah sebuah kabupaten di Provinsi Jawa Tengah. Ibukotanya adalah Blora, sekitar 127 km sebelah timur Semarang. Berada di bagian timur Jawa Tengah, Kabupaten Blora berbatasan langsung dengan Provinsi Jawa Timur.

Kabupaten ini berbatasan dengan Kabupaten Rembang dan Kabupaten Pati di utara, Kabupaten Tuban dan Kabupaten Bojonegoro (Jawa Timur) di sebelah timur, Kabupaten Ngawi (Jawa Timur) di selatan, serta Kabupaten Grobogan di barat.


Wilayah Kabupaten Blora terdiri atas dataran rendah dan perbukitan dengan ketinggian 20-280 meter dpl. Bagian utara merupakan kawasan perbukitan, bagian dari rangkaian Pegunungan Kapur Utara. Bagian selatan juga berupa perbukitan kapur yang merupakan bagian dari Pegunungan Kendeng, yang membentang dari timur Semarang hingga Lamongan (Jawa Timur). Ibukota kabupaten Blora sendiri terletak di cekungan Pegunungan Kapur Utara.

Separuh dari wilayah Kabupaten Blora merupakan kawasan hutan, terutama di bagian utara, timur, dan selatan. Dataran rendah di bagian tengah umumnya merupakan areal persawahan.

Sebagian besar wilayah Kabupaten Blora merupakan daerah krisis air (baik untuk air minum maupun untuk irigasi) pada musim kemarau, terutama di daerah pegunungan kapur. Sementara pada musim penghujan, rawan banjir longsor di sejumlah kawasan.

Kali Lusi merupakan sungai terbesar di Kabupaten Blora, bermata air di Pegunungan Kapur Utara (Rembang), mengalir ke arah timur yang akhirnya bergabung dengan Kali Serang.

Kabupaten Blora terdiri atas 16 kecamatan, yang dibagi lagi atas sejumlah desa dan kelurahan. Pusat pemerintahan berada di Kecamatan Blora.

Di samping Blora, kota-kota kecamatan lainnya yang cukup signifikan adalah Cepu, Ngawen, dan Randublatung.

Blora dilalui jalan provinsi yang menghubungkan Kota Semarang dengan Surabaya lewat Purwodadi. Jalur ini kurang begitu ramai jika dibandingkan dengan jalur Semarang-Surabaya lewat Rembang, karena kondisi jalannya yang kalah lebar.

Jalur kereta api melewati wilayah Kabupaten Blora, namun tidak melintasi ibukota kabupaten ini. Jalur tersebut melintas di bagian selatan. Stasiun kereta api Cepu merupakan yang terbesar, dimana berhenti kereta api jurusan Surabaya-Jakarta (KA Sembrani), Surabaya-Semarang (KA Rajawali), serta kereta api lokal Semarang-Bojonegoro (KRD). Blora memiliki juga alat transportasi lainnya seperti bemo, becak, dan sebagainya.

Pertanian merupakan sektor utama perekonomian di Kabupaten Blora. Pada sub-sektor kehutanan, Blora adalah salah satu daerah utama penghasil kayu jati berkualitas tinggi di Pulau Jawa.

Daerah Cepu sejak lama dikenal sebagai daerah tambang minyak bumi, yang dieksploitasi sejak era Hindia Belanda. Blora mendapat sorotan internasional ketika di kawasan Blok Cepu ditemukan cadangan minyak bumi sebanyak 250 juta barel. Bulan Maret 2006 Kontrak Kerjasama antara Pemerintah dan Kontraktor (PT. Pertamina EP Cepu, Exxon Mobil Cepu Ltd, PT Ampolex Cepu telah ditandatangani, dan Exxon Mobil Cepu Ltd ditunjuk sebagai operator lapangan, sesuai kesepakatan Joint Operating Agreement (JOA) dari ketiga kontraktor tersebut, Perkembangan terakhir untuk saat ini Plan Of Development (POD)I Lapangan Banyu Urip telah disahkan Menteri ESDM.

Makanan khas Blora adalah: sate ayam khas blora, lontong tahu, limun kawis, serabi,es cau,keripik tempe garing abiz khas Blora dan moho.

Kesenian khas Blora adalah: Barongan, dan Tayub.

Tokoh terkenal asal Blora adalah: Pramudya Ananta Toer, Aryo Penangsang dan Samin Surosentiko.

Tempat pariwisata di Kabupaten Blora: Goa Terawang, Waduk tempuran, Wisata Kereta Lokomotif lewat hutan jati, Temanjang, waduk Bentolo, dll.

dikutip dari: http://id.wikipedia.org/wiki/Kabupaten_Blora

Selagi kita berbicara tentang Blora, apa yang ada di pikiran kita adalah tentang hutan jati dan minyak. Kabupaten Blora mencakup sebuah area dengan luas kira-kira 1.820,59 km2 dengan sumber alam yang sangat besar, sebagian besar adalah hutan (49,66%) dan area seluas 919,19 km2 terbentang dengan kandungan minyak dan gas alam yang dikenal dengan “Blok Cepu”, mencakup 3 wilayah; 32,73% adalah Blora dan sisanya 67,27% adalah Tuban dan Bojonegoro, Jawa Timur. Namun, menjadi keadaan yang ironis dikala kekayaan Blora dengan semua hutan jatinya dan minyak tidak memberikan kesejahteraan yang cukup bagi penduduknya (http://kedaikebun.com/?p=92)

sekilas tentang Blora. kita akan sharing ide, wacana, cita-cita, dll untuk blora tercinta.